Minggu, 10 Februari 2019

Santri Dijadikan Alat Politik Tanda Politik Belanda CR Bulan Ramadlan

Bulan Ramadlan Bura ::: Santri Dijadikan Alat Politik Tanda Politik Belanda CR Bulan Ramadlan
Belanda mungkin benar sudah tidak menjajah kita.
Indonesia memang sudah benar tidak dijajah secara dhahir oleh belanda namun ternyata paham kita, politik yang diberikan kepada kita bahkan hukum negara kita masih ada yang sebenarnya produk belanda. dan yang terbaru ini ada kelompok yang mengatasnamakan santri kudus berunjuk rasa dengan dalih membela KH. Maimoen Zubair dan mencaci Fadli Zon salah satu anggota DPRI yang juga salah satu Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yang didukung sebagian besar para Ulama.

Dari keadaan ini sebenarnya kita sudah bisa mengira-ngirakan apa yang terjadi di belakang kejadian tersebut, apalagi yang menjadi dalih dari istilah membela KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen) karena puisi Fadli Zon dengan judul "Doa Yang Tertukar", karena kalau kita mau jujur puisi tersebut tidak dimaksudkan kepada Mbah Moen namun kepada Romi yang waktu itu intervensi kepada Mbah Moen. namun karena memang sulit untuk menjauhkan ummat islam dari pasangan Prabowo-Sandi maka hal itu dijadikan kesempatan untuk mengambil celah dari pemaknaan puisi fadli zon yang berlanjut dengan provokasi kepada publik secara penggiringan persepsi publik bahwasanya puisi fadli zon menghina Mbah Moen.



Dan kalau anda mau meneliti bagaimana seharusnya amaliah santri dan macam apa pengetahuan santri maka anda tidak akan mempercayai bahwasanya yang mengklaim santri kudus tersebut benar benar santri.
Secara garis besar santri itu semestinya mengamalkan akhlak rasul bukan malah main mencaci maki begitu, dan selain itu ada keanehan yang lain dan saya akan menjelaskannya lebih lengkap apabila ada tanggapan kepada tulisan saya ini dari pihak yang merasa ada hubungannya dengan kelompok yang mengaku santri kudus.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►